Destiny ? [Part 4A]

Title : Destiny ?
Author : De’Chan Hamao **
Cast : Kyuhyun “Super Junior”, Sooyoung “SNSD”, Sulhu “X-5”, Seohyun “SNSD”
Support Cast : You can find it by yourself x)
Genre : Romance & Friendship (?)
Disclaimer : Kyuhyun oppa milik Sooyoung eonnie. Sooyoung eonnie milik Kyuhyun oppa. Sulhu milik aku (jangan protes ~Kkkkkk) dan cast yang lain milik kita bersama 🙂 cerita ini murni inspirasiku yang muncul saat aku lagi di kamar mandi tempat lesku dan jika ada kesamaan dengan fanfiction yang lain… kalian bisa protes lewat twitterku @haerin1015 (sekalian follow ya.. followersnya dikit euy ~Kkkkk)

PROLOG | PART 1 | PART 2 | PART 3

Annyeong ^^
Ada yang masih inget sama nih FF nggak ? semoga masih pada inget :’) oke, aku tau aku updatenya lama dan fanficku makin gaje.. tapi aku mohon sama kalian buat komen :’) jebal yo ~

~HAPPY READING~ :))

Author POV

Jonghyun menuntun sooyoung ke taman yang berada di depan SonElf High School. Ia membersihkan luka di sudut bibir sooyoung dengan sapu tangan miliknya. “ouch…” sooyoung merintih kesakitan. Tamparan seohyun yang terlalu keras itu membuat sudut bibir sooyoung berdarah dan terasa nyeri sekarang.

“gomawo sunbae…” ucap sooyoung setelah jonghyun selesai membersihkan lukanya. Jonghyun hanya mengangguk sembari tersenyum pada sooyoung.

Setelah itu mereka terdiam. Tak ada yang mau memulai pembicaraan. Mereka terlalu larut dalam pikiran masing-masing. Jonghyun masih memikirkan tentang seseorang. Seseorang yang berjanji akan menunggunya dulu namun ternyata orang itu sekarang telah bersama orang lain. Padahal jonghyun masih sangat mencintai orang itu. Sedangkan sooyoung, ia sedang memikirkan tentang mengapa jonghyun bisa tahu nama kekasih Cho Kyuhyun. Mungkin namja setan itu sudah mengenalkannya dengan jonghyun sunbae.. tapi mengapa saat memanggil nama pacar namja setan itu seperti ia sudah sangat dekat dengan pacar namja setan itu…. , sooyoung membatin. Ia sedang berperang dengan batinnya sekarang.

Keheningan diantara mereka serta keterlarutan dengan pikiran mereka terpecahkan saat tiba-tiba sebuah suara terdengar di telinga keduanya.

“sooyoung…”

Keduanya menoleh dan mendapatkan seorang namja tinggi yang tak lain adalah sulhu sedang berdiri di depan mereka.

“sulhu ?” ucap jonghyun ragu. Sulhu sedikit membungkuk ke jonghyun dan berkata, “annyeonghaseyo jonghyun sunbae.. lama tak bertemu…”

Setelah itu ia langsung menatap sooyoung lagi dan menggenggam tangan sooyoung dengan erat. “ayo kita pulang soo… sebelum oppamu marah…” ucap sulhu.

Sooyoung mengangguk. Ia berpamitan dengan jonghyun. Dan sulhu langsung membawa sooyoung ke tempat parkir.

Saat berada di dalam mobil –sulhu menggunakan mobil pribadinya sekarang-, tak ada pembicaraan di antara mereka. Tak seperti biasanya memang. Sooyoung sesekali melirik ke arah sulhu yang sedang menatap lurus ke arah jalanan kota seoul yang ramai. Ia bisa merasakan hawa yang berbeda dari diri sulhu. Dari raut wajah sulhu, ia tau bahwa sulhu sedang menahan rasa kesalnya sekarang.

“kenapa melihatku terus ?” tanya sulhu –dengan nada datar- yang ternyata menyadari bahwa sooyoung sedaritadi meliriknya. “kau marah padaku sulhu-ah ?” sooyoung tak menjawab pertanyaan sulhu. Ia malah bertanya balik pada sulhu.

“tidak..” jawab sulhu singkat.

Walaupun sulhu berkata tidak, sooyoung mengetahui bahwa jawaban sulhu itu bohong. Dan sooyoung juga mengerti jika sulhu seperti ini maka ia harus diam. Akhirnya sooyoungpun hanya mengangguk lalu lebih memilih menatap ke langit biru yang cerah.

“soo… kau masih menyukai jonghyun sunbae ?” tanya sulhu tiba-tiba. Sooyoung menoleh dan menjawab “entahlah… tapi selama ini aku masih tak bisa melupakannya…”

Nyuuut, Hati sulhu mencelos. Ternyata setelah tiga tahun jonghyun pergi dari seoul, sooyoung masih tak dapat melupakan jonghyun. Sakit sekali menerima kenyataan tersebut.

“kenapa soo ? kenapa kau masih menyukainya ? tak bisakah kau melihat diriku ? melihat hatiku….” batin sulhu dengan rasa terluka.

“memang kenapa sulhu-ah ?” tanya sooyoung. Sulhu berusaha menyembunyikan rasa terlukanya. Dengan terpaksa ia tersenyum dan menjawab, “tidak papa…”

Author POV end

Seohyun POV

Kutatap langit biru yang cerah itu melalui jendela mobil kyuhyun oppa. Aku tau sedaritadi kyuhyun oppa melirikku. Mungkin karena aku yang tak bersikap seperti biasanya. Aku yang biasanya bersikap manja dan cerewet sekarang menjadi diam. Ini karena kejadian tadi siang yang benar-benar membuat perasaanku menjadi kacau.

[Flashback] –Author POV-

Setelah kyuhyun pergi dari kantin menuju ruangan jongwon songsaengnim. Seohyun juga beranjak dari bangku kantin. Ia berjalan dengan cepat meninggalkan kantin namun langkah kakinya harus terhenti saat seseorang mencengkram lengannya dan menyeretnya ke taman belakang sekolah.

“apa yang kau lakukan ?” bentak seohyun pada orang tersebut ketika orang itu sudah melepas cengkramannya.

Orang itu menatap seohyun dengan tatapan terluka. Tepat di kedua mata bulat seohyun. Seohyun bisa merasakan rasa terluka itu. Hatinya juga terasa hancur melihat mata yang menatapnya penuh luka.

“mana janjimu seo ? bukankah kau berjanji akan menungguku ?” orang itu mulai bersuara dengan suara yang terdengar lirih. Seohyun menunduk. Kini ia tak berani menatap orang itu.

“jawab aku seo… mana janjimu ? mana janjimu tiga tahun lalu ?” orang itu kini mencengkran pundak seohyun. Namun seohyun masih belum berani menatap orang itu.

“seo… lihat aku…” ucap orang itu lembut sembari mengangkat dagu seohyun. Bisa ia lihat kini mata seohyun mulai berair. Seohyun masih tak menjawab pertanyaannya.

“mianhae jonghyun oppa…”

Itu adalah kata terakhir dari seohyun sebelum akhirnya ia berlari meninggalkan jonghyun dengan air mata yang mulai menetes dari pelupuk matanya.

[Flashback end] –Author POV end-

Aku bisa merasakan mataku mulai memanas saat mengingat kejadian tadi siang. Apakah sebentar lagi air mata akan menetes dari pelupuk mataku ? tidak, aku tak mau membuat kyuhyun oppa khawatir.

Aku mengusap kedua mataku agar air mata yang mulai terkumpul di pelupuk mataku tak menetes. Aku berusaha menahan air mataku. Walau aku berusaha menahan air mataku namun perasaanku masih kacau. Bagaimana tidak kacau jika seseorang dari masa laluku tiba-tiba kembali. Namun bukan itu yang membuat perasaanku kacau.

Melainkan janjiku. Janjiku saat ia akan pindah ke jepang. Janji yang mengatakan bahwa aku akan selalu menunggunya. Namun saat aku masuk Senior High School, kyuhyun oppa mulai memasuki kehidupanku. Menemaniku dalam kesendirian. Membuatku lupa akan janji itu. Sampai akhirnya aku memutuskan untuk tak menunggunya lagi walau sebenarnya rasa cintaku padanya tak pernah bisa berubah. Aku memang mencintai kyuhyun oppa. Tapi ada ruang dihatiku yang hanya bisa ditempati olehnya. Oleh Jonghyun oppa. Aigo… sungguh menyebutkan namanya membuat hatiku terasa sakit.

“chagi… kau tak apa ?” pertanyaan dari kyuhyun oppa membuyarkan semua lamunanku.

“aku tak papa…” jawabku sembari berusaha tersenyum walau terpaksa.

“ini sudah sampai chagi…” aku melihat keluar mobil dan benar ternyata sekarang mobil kyuhyun oppa telah berhenti di depan pintu rumahku. Ah.. bahkan aku tak merasa sudah sampai rumahku.

“iya oppa.. terima kasih telah mengantarku…” ucapku pada kyuhyun oppa.

Kyuhyun oppa mengangguk. Ia lalu mencium singkat keningku dan berkata sebelum aku keluar dari dalam mobil.

“jika ada masalah katakan padaku…”

Seohyun POV end

Kyuhyun POV

Aku bingung mengapa hari ini seohyun sangat aneh. Apalagi setiap ia bertemu dengan jonghyun hyung. Ia pasti akan sangat aneh. Ia akan terdiam sembari memberikan tatapan yang sungguh tak bisa aku artikan pada jonghyun hyung. Ingin rasanya aku menanyakan tentang keanehannya. Namun aku takut ia akan marah padaku.

Karena terlalu memikirkan seohyun, aku sampai tak sadar kini aku sedang melajukan mobilku memasuki gerbang rumahku.

Kulangkahkan kakiku memasuki rumahku setelah memarkirkan mobilku ke garasi. Aku hendak menaiki tangga saat tiba-tiba aku mendengar orang tuaku memanggilku. Akupun mengurungkan niatku untuk segera masuk ke kamar, akupun bergegas menghampiri kedua orang tuaku yang sedang duduk di sofa ruang keluarga.

“ada apa appa ?” tanyaku ketika sudah berdiri di hadapan mereka.

“kau duduklah dulu…” ucap ibuku. Akupun menurutinya dan duduk di hadapan kedua orang tuaku.

“kyu… kau pasti sudah tau kan kalau jonghyun dan keluarganya kembali ke korea ?” ayahku memulai pembicaraan. Aku hanya mengangguk menanggapi ucapan ayahku. “ternyata keluarga jonghyun akan kembali ke jepang dan jonghyun akan di korea sendirian…. jadi ia akan tinggal disini mulai lusa ia akan tinggal disini bersama kita…” ucap ayahku. Aku kaget mendengarnya, namun itu hanya sejenak.

“selain itu kyu…” ayahku ternyata masih akan berbicara. Akupun kembali menatapnya. “besok kita diundang ke acara makan malam bersama di rumah keluarga choi jadi kau tak boleh pulang terlambat….”

“keluarga choi ? keluarga pemilik hyundai coorporation ?” tanyaku bingung. Karena selama ini aku tak mengetahui bahwa ayahku berhubungan dengan perusahaan hyundai coorporation. “ne… keluarga pemilik hyundai coorporation…” jawab ayahku.

Akupun hanya mengangguk. Setelah itu aku bergegas menuju ke kamar dengan meminta izin kepada kedua orang tuaku terlebih dahulu.

Aku menjatuhkan diriku di ranjang king size di kamarku setelah sebelumnya membersihkan diri alias mandi terlebih dahulu. Kutatap langit-langit kamarku yang bercorak seperti awan itu. Tiba-tiba aku melihat bayangan diri dari si yeoja babbo di langit-langit kamarku. Mataku langsung membulat sempurna saat melihat wajah si yeoja babbo saat jatuh tadi ada di langit-langit kamarku. Akupun mengerjap-ngerjapkan mataku beberapa kali. Namun bayangan itu tak juga menghilang. Malah kini bayangan wajah si yeoja babbo itu tersenyum padaku. Aku terdiam melihat senyumannya. Omo… kenapa senyumannya manis sekali ?

Plak, aku menampar pipiku sendiri. Akupun mendudukkan diriku lalu menampar-nampar kedua pipiku sendiri sembari menggumam, “sadar kyu.. sadar.. apa sih yang kau pikirkan tadi ? aigo.. sadar kyu.. dia itu musuhmu…”

Aku menarik nafas panjang lalu menghembuskannya, berusaha menenangkan diriku dan berusaha menetralkan jantungku yang entah sejak kapan berdetak begitu cepat. Ah… sudahlah lebih baik sekarang aku belajar saja.

Kyuhyun POV end

Author POV

Kelas favorit di SonElf High School terlihat tenang seperti biasanya. Siswa siswi kelas favorit tersebut memang sangat berbeda dengan kelas-kelas lainnya. Jika disaat sedang ada pelajaran kosong, siswa-siswi kelas lain lebih memilih untuk bermain-main sedangkan kelas favorit lebih memilih untuk belajar atau sekedar bermain komputer yang sudah di sediakan di kelas seperti saat ini, pelajaran sedang kosong karena para guru sedang rapat sekarang. Dan semua siswa siswi kelas favorit terlihat tenang karena mereka sedang sibuk dengan dunia mereka masing-masing.

Termasuk sooyoung, ia terlihat sedang sibuk dengan kertas-kertas yang berada di atas mejanya. Ternyata sooyoung sedang mengerjakan soal-soal fisika yang diberikan oleh jongwon songsaengnim, soal itu memang sebenarnya harus dikerjakan oleh kyuhyun bukan dirinya. Namun ia hanya sedang membuat kunci jawaban untuk soal-soal itu. Dua puluh menit berlalu dan sooyoung sudah mengerjakan sekitar 30 soal. Sungguh predikat sebagai pakar fisika memang sangat cocok untuknya.

Berbeda dengan sooyoung yang sedang sibuk mengerjakan soal fisika. Kyuhyun -yang seharusnya mengerjakan soal fisika yang dikerjakan sooyoung itu-  malah sedang berkutat dengan PSP’nya. Memang ia terlihat serius dengan PSP’nya, namun sebenarnya pikirannya sedang berkelana ke tempat lain kentara sekali karena ia sering melirik sooyoung yang duduk di bangku sebelahnya. Ya, kyuhyun memang sedang memikirkan sooyoung.

Sejak kejadian kyuhyun terjatuh menindih sooyoung, ia tak pernah bisa berhenti memikirkan sooyoung walaupun sesekali juga ia memikirkan tentang keanehan kekasihnya –yang sampai hari inipun masih aneh- tetapi pada akhirnya ia akan memikirkan sooyoung lagi.

“Ya! Namja setan!” suara seseorang membuat kyuhyun tersadar dari lamunannya. “Ya! Namja setan!” kyuhyun menoleh dengan wajah kesal (yang dibuat-buat) ke asal suara yang tak lain adalah suara sooyoung.

“jangan lupa sepulang sekolah kau jangan pulang dulu..” ucap sooyoung dengan nada berbisik pada kyuhyun. Kyuhyun menghela nafas lalu kembali berkutat dengan PSP’nya. Sooyoung hanya bisa mendengus kesal lalu kembali ke kesibukan dunianya sendiri.

Author POV end

Sooyoung POV

Teng teng teng

Akhirnya bel sekolah yang sedaritadi aku tunggu berbunyi juga. Akupun bernafas lega dan dengan segera membereskan buku-buku yang berada di atas meja lalu memasukkannya ke dalam tas ransel sekolahku.

“sulhu-ya.. pulang sendiri ya.. aku harus mengajari namja setan itu..” ucapku pada sulhu sembari memakai tas ransel sekolahku.

“hem.. baiklah, tapi kau harus menelponku jika ada apa-apa…” ucap sulhu dengan nada protektifnya. Aku mengangguk dan ia mengacak rambutku.

“aku pergi.. annyeong..” sulhu melambaikan tangannya lalu keluar dari dalam kelas.

Aku menengok ke bangku sebelahku namun ternyata bangku itu kosong. Akupun mengedarkan pandanganku, ternyata namja setan itu sedang berjalan keluar kelas.

“ Hei.. namja setan. Mau kemana kau ?” aku berteriak sembari berlari ke arahnya. Ia tak mengacuhkanku dan berjalan dengan santainya. Aku langsung menarik lengannya saat aku sudah berada di belakangnya.

“Mau kemana kau ? kan sudah kubilang jangan pulang dulu…” ucapku dengan nada tajam dan mendelik ke arahnya. Si namja setan itu menghela nafasnya lalu berkata, “aku harus segera pulang karena ada acara..”

“aish.. tak usah kebanyakan alasan kau.. cepat kita ke perpustakaan…” ucapku lalu menarik lengannya namun baru beberapa langkah ia menghempaskan tanganku dengan kasar.

“aku tak beralasan… ini memang benar…” ucapnya dengan wajah dingin yang menurutku cukup menyeramkan itu.

“acara apa sih ? apa sebegitu pentingnya ?” tanyaku pada akhirnya. “acara makan malam..” jawabnya singkat.

“mwo ? hanya makan malam ?” tanyaku tak percaya. Hanya makan malam namun itu sangat penting untuknya. Aigo…

“ini makan malam bersama sahabat sekaligus relasi kerja appaku… sudahlah aku harus pulang sekarang..” jawabnya lalu beranjak meninggalkanku. Aku terdiam sejenak. Memikirkan sesuatu sampai akhirnya aku kembali mengejarnya lalu berdiri di depannya dan merentangkan tanganku, berniat untuk mencegah langkahnya.

“apa lagi ?” tanyanya dengan nada malas.

“ini masih jam dua siang… jadi masih ada beberapa jam sampai nanti malam.. jadi lebih baik kita mengerjakan tugasnya dirumahmu saja..” ucapku padanya. Mendengar perkataanku, si namja setan itu langsung melongo. Kaget mungkin.

“apa katamu ? yang benar saja.. tidak..” ucapnya tegas.

“sudahlah… itu kan lebih baik… tak usah menolak dan cepat kita kerumahmu..” akupun akhirnya menarik tangannya tanpa menunggu persetujuan darinya. Aku tak mau membuang-buang waktuku. Si namja setan itu meronta namun aku tak memperdulikannya dan terus menariknya sampai ke tempat parkir.

Sooyoung POV end

Kyuhyun POV

Aku kembali melirik yeoja yang berada di depanku. Ia terlihat masih sibuk mengoreksi soal-soal fisika yang tadi aku kerjakan. Kalian bertanya siapa yeoja itu ? ya, siapa lagi kalau bukan Choi… ugh, maksudku yeoja babbo. Malas sekali aku memanggilnya dengan nama asli.

Sekarang aku dan yeoja babbo yang berada di depanku ini sedang berada di kamarku. Kalian jangan berpikir yang aneh-aneh. Aku saja mau kerja kelompok dengannya dirumahku itu karena paksaannya. Sungguh, menyebalkan sekali yeoja babbo ini.

Aku kembali meliriknya atau mungkin sekarang lebih tepat menatapnya. Aku memperhatikan wajahnya. Cantik. Mwo ? apa yang kukatakan tadi ? cantik ? aigo… ada apa denganku sampai berkata seperti itu. Ingat kyu, ingat, dia itu musuhmu.

“kenapa menampar pipimu sendiri ?” pertanyaan si yeoja babbo itu membuatku menghentikan aksi menampar-pipiku-sendiri.

“ehem, tak apa,” jawabku dengan wajah yang dibuat setenang mungkin –padahal sih gugup banget-. Ia hanya mengangguk lalu memberikan lembar kertas yang berisi 20 soal yang tadi kukerjakan, “sudah betul semua, aku tak menyangka kau bisa mengerjakan semua soal itu dengan mudahnya, perkembanganmu sangat pesat padahal ini baru tiga hari aku mengajarimu,” ucapnya panjang lebar. Aku tersenyum senang melihat lembar kertas yang sedang kupegang ini. Tak sia-sia rupanya aku belajar fisika –supaya aku tak dihukum lagi nanti- semalam.

Kyuhyun POV end

Author POV

Tok Tok Tok, pintu kamar kyuhyun diketuk oleh seseorang dan tak berselang lama seorang wanita muda cantik masuk ke dalam kamar kyuhyun. Ya, wanita itu adalah cho ahra –kakak kyuhyun-.

“kyu,” panggil ahra pada kyuhyun yang hanya dibalas dengan sebuah gumaman. “tadi kata pelayan ada temanmu yang datang kerumah, dimana temanmu itu ?” tanya ahra pada kyuhyun.

“dia sedang ke kamar mandi, waeyo ?” jawab kyuhyun sembari menatap ahra. “aniyo, gwenchana” jawab ahra.

Ceklek, pintu kamar mandi di kamar kyuhyun terbuka membuat ahra yang sedari tadi sedang memperhatikan adiknya belajar mengalihkan pandangannya. Ia menatap sooyoung yang sedang merapikan roknya dengan dahi mengernyit. “sooyoung ?” panggil ahra ragu.

Merasa  terpanggil sooyoung mendongakkan kepalanya dan betapa kagetnya ia saat melihat siapa yang memanggilnya.

“ahra eonnie ?”

“ne, sedang apa kau disini ?” tanya ahra pada sooyoung yang sedang berjalan ke arahnya.

“belajar kelompok dengan… kyuhyun, “ jawab sooyoung dengan ragu saat akan mengatakan nama kyuhyun. Memang sooyoug maupun kyuhyun begitu sulit mengucapkan nama asli masing-masing.

“kau teman kyuhyun ?” tanya ahra yang dibalas anggukan dari sooyoung. “dia teman sekelasku,”

“ehem, apakah kalian berdua saling mengenal ?” kyuhyun yang sedaritadi hanya bisa diam karena bingung memperhatikan sooyoung dan ahra, akhirnya angkat biacara juga.

“ne, sooyoung ini adik dari sahabat nonna dan dia juga anak dari keluarga choi,” ucap ahra pada kyuhyun yang hanya ber-oh ria. Ahra jadi mengingat sesuatu setelah mengucapkan kata keluarga choi. Ahra menyeringai lalu berkata,

“aku keluar dulu ya, kalian lanjutkan saja belajarnya,” ahra hendak melangkahkan kakinya keluar kamar kyuhyun sebelum suara sooyoung terdengar dan menghentikan langkahnya.

“eum, eonnie aku sebenarnya sudah mau pulang karena ini sudah mau malam dan lagi katanya dia (nunjuk kyuhyun) ada acara,” ahra menoleh ke arah sooyoung yang sudah menjinjing tas sekolahnya.

“kau  tak usah pulang karena sebentar lagi keluarga choi akan kesini,” ucap ahra sebelum keluar dari kamar kyuhyun.

Sooyoung terdiam begitu pula dengan kyuhyun yang menatap sooyoung dalam diam. Ternyata daritadi kyuhyun memperhatikan sooyoung dan ahra. Keduanya terdiam, berusaha mencerna kata-kata ahra barusan. Keluarga choi akan kesini, kyuhyun membelalakkan matanya setelah mengerti maksud kata-kata ahra.

“jadi kau anak keluarga choi,” ucap kyuhyun ambigu antara pertanyaan atau pernyataan. Hey, bukankah tadi ahra sudah mengatakan bahwa sooyoung adalah anak keluarga choi. Ah, tumben sekali otak kyuhyun menjadi lemot seperti ini.

“ah iya, aku ingat tadi pagi appa mengatakan bahwa keluargaku akan makan malam bersama keluarga cho,”

—

“iya, aku tak bohong, aku serius sooyoung sedang berada di rumahku sekarang dan ia sedang bersama kyuhyun di kamanya,”

Jika kalian bertanya suara siapa yang terdengar begitu senang ini. Jawabannya adalah ahra. Ya, ini adalah suara dari cho ahra. Sekarang ia sedang menelepon hankyung yang pasti kalian sudah tau ia adalah kakak sooyoung. Setelah keluar dari dalam kamar kyuhyun tadi ahra langsung menelpon hankyung.

“wah, aku tak menyangka ternyata mereka saling mengenal, itu hal yang sangat bagus, berarti kita tak perlu susah-susah membuat mereka dekat,” ucap hankyung dari seberang sana dengan nada datar –walau sebenarnya dalam hati ia sangat senang dengan berita dari ahra-.

“benar itu, jadi kau harus segera mengatakannya pada kedua orang tuamu dan juga bergegaslah kesini,”

“ne, aku akan segera mengatakann hal ini pada kedua orang tuaku, gomawo ahra-ya, annyeong”

“annyeong,”

Pip pip pip, telepon terputus. Ahra menghela nafas panjang masih dengan senyuman yang tak luntur dari wajahnya.

TBC

Cuap-cuap

Mianhae ya temen-temen karena aku updatenya lama, aku kasih tau kenapa aku update lama banget sampe mungkin kalian lupa sama fanficku. Alasannya :

1.     Aku males -___- karena apa ? karena fanfic ini harus aku ulang-ulang terus buatnya (udah buat nanti dihapus lagi semua -__-) karena ceritanya yang nggak serk. Sampai akhirnya males ngetik walau idenya udah ada di otak ==’

2.     Netbook pribadiku rusak TT tuh netbook lemot abiss.. terus nge-restart terus.. belum lagi kalau lagi error kesenggol aja keluar semutnya (kayak tivi bureng), kan nggak lucu u,u

3.     Dan lagi, aku juga akhir-akhir ini aku banyak ulangan dan tugas sekolah sampe harus pulang malem (dari pagi berangkat sekolah, sore pulang sekolah terus langsung kerja kelompok sampe malem :z) alhasil aku nggak sempet dan pulang seharian itu aku langsung tidur *plak!

Dan masih banyak halangan lagi u,u So, segitu aja ya cuap-cuapku. Aku juga nggak pernah bosen buat minta ke kalian supaya komen di fanficku ^^

Sekian dan Terima Kasih.

JANGAN LUPA KOMEN ~
AKU SAYANG KALIAN PARA READERS YANG KOMEN ! ^^