Can You Hear Me?

Author : bbellss (@bellaakkumaa)
Tittle : Can You Hear Me
Main Cast :
 • Cho Kyu-hyun
 • Choi Soo-young
Supporting Cast : Find them on Story ^^
Genre : OneShoot, Romance, Friendship
Rating : G
P.S : Annyeonghaseyo~!
Ini fanficts OneShootku yang ke-5.
Fanficts ini terinspirasi dari drama Beethoven Virus dan soundtrack yang diisi oleh Taeyeonie~ dengan judul yang sama Can You Hear Me dan lagunya se7en, “When I Can’t Sing” . Ide cerita murni ideku. Semoga kalian menikmatinya ^^
***
“ Aku mencintainya bukan karena wajah tampannya, suara merdunya, ataupun kelebihannya. Aku mencintainya karena kelemahannya.. karena itu lebih terlihat manusiawi. Jika ia mempunyai banyak kelebihan. Aku akan merasa tak pantas mencintainya.. tak pantas disandingkan dengannya yang mendekati kata “sempurna”.. “ – Choi Soo-young.

***
Sooyoung POV
“ Nae salmi haruharu kkumeul kkuneun geotcheoreom.. Neowa hamgge majubomyeo saranghalsu itdamyeon.. Dasi ileoseol geoya~ naege sojunghaetdeon gieoksokui haengbokdeul.. Himdeun sigan sokeseodo deouk ddaseuhaetdeon.. Huimangeun naegen jamdeulji aneun kkum~ “ suara lembut menenangkan itu terdengar di setiap penjuru, memenuhi semua ruang telingaku maupun telinga penikmat lainnya. Aku menatapnya sekali lagi. Ia.. terlalu tampan. Suaranya? Bukankah sudah kubilang tadi? Suaranya menenangkan dan menghipnotis siapapun yang mendengarnya. Ia Cho Kyu-hyun. Seorang solois namja yang mempunyai banyak fangirl dan aku? Aku hanya salah satu dari fangirlnya. Yang tergila-gila pada ketampanannya dan suaranya. Aku kembali memusatkan pikiranku untuk menontonnya, ini bayaranku karena beberapa minggu ini aku mempunyai banyak pasien yang harus ku tangani dan membuatku melewatkan beberapa konser seorang Cho Kyu-hyun. Padahal biasanya aku tak pernah absen dari konsernya, tapi sejak aku menggantikan Siwon-oppa yang cuti karena mengurusi istrinya yang sedang hamil, aku pun menggantikan Siwon-oppa menghadapi puluhan bahkan ratusan pasiennya. Lamunanku buyar begitu mendengar instrumen musik yang berbeda. Ah.. ia sudah menyanyikan lagu ke-8nya. Kadang aku khawatir, bagaimana bisa seorang penyanyi menyanyi terus-terusan selama berjam-jam, apakah itu tidak akan merusak pita suaramu?
“ Nae sarangi jejariro oji motago.. Heullin nunmulmankeum meolli ganeyo~ “ Miss You. Ia tetap menyanyikan lagu ke-8nya dengan sempurna. Ia selalu tampak bersinar dan membuatku bertanya-tanya.. apakah ada hal yang tak bisa ia lakukan?
“ Geunyang jukgo sipeo… “ lamunanku buyar begitu mendengar suaranya yang nampak memberat hingga menimbulkan kekacauan pada nada yang akan ia capai. Aku mengerutkan keningku. Tak biasanya. Wajahnya bahkan berubah memucat sekarang.
“ …. “ ia mencoba membuka mulutnya tapi wajahnya terlihat menahan sakit. Aku mengangkat tangan kananku sebatas mulutku–kebiasaanku jika kaget maupun menahan sedih–untuk menutupi mulutku. Wajahnya terlihat sangat menderita. Cho Kyu-hyun.. kau kenapa?
1 Hari sebelum konser..
Author POV
“ Cho Kyu-hyun-ssi.. kau betul-betul akan memaksakan melaksanakan konser itu? Pita suaramu bisa saja putus di tengah-tengah konser dan kau.. tidak akan bisa bernyanyi lagi, bahkan lebih parah kau mungkin takkan bisa berbicara lagi. Ingat.. benjolan di pita suaramu itu sangat berbahaya jika terus dibiarkan. “ ujar seorang Dokter muda bernama Lee Dong-hae itu.
“ Aku tetap akan menyanyi.. aku tak ingin mengecewakan fansku. Mereka sudah menanti konser ini. Setidaknya 5 lagu takkan membuatku hingga tak bisa berbicara. “ ujar Kyuhyun dengan nada santai.
“ Kau yakin? Geurae.. kalau hanya 5 lagu.. itu takkan masalah.. aku akan menambahkan beberapa obat dan vitamin untukmu. Kau harus meminumnya rutin untuk menghambat pertumbuhan kista di pita suaramu itu. Arraseo? “ ujar Donghae sambil menulis beberapa nama obat dan vitamin di kertas resep yang akan ditebus Kyuhyun. Kyuhyun hanya mengangguk mendengarkan titah dari dokter pribadinya itu. Lalu tak lama ia keluar dari ruangan dokter itu. Ia mendesah berat begitu menutup pintu ruangan tersebut.
“ Apa yang harus kulakukan jika aku tak bisa bernyanyi lagi? Bernyanyi adalah salah satu keahlianku yang sangat kubanggakan. Aku tak mungkin jadi model, aku terlalu kaku untuk itu dan.. wajahku terlihat sangat chubby sebenarnya di kamera dan belum lagi beberapa bekas jerawat yang ada di wajahku. “ Kyuhyun merintih dalam hatinya. Lalu tak lama pandangannya terhenti pada seorang dokter yeoja muda yang sedang mengacak rambut seorang namja kecil.
“ Ren~a. Kau akan segera sembuh jika kau rajin meminum obatmu dan mengikuti terapi. Noonamu ini yang akan memastikan kau sembuh. Jadi, jangan melawan eommamu lagi untuk minum obat, eoh? “ ujar yeoja itu tulus sambil tersenyum manis. Terlalu maniskah? Hingga membuatnya sedikit sesak nafas. Lalu tak lama Kyuhyun segera meninggalkan rumah sakit itu.
Hari Konser..
“ Kyuhyun~a, kau masih yakin bisa menyanyikan 1 buah lagu lagi sesuai permintaan fansmu? Pikirkan suaramu.. ini sudah melebihi target lagu yang kita tetapkan. “ ujar Leeteuk, manajer Kyuhyun. Kyuhyun meneguk beberapa obat dan vitamin yang kemarin diberikan Donghae.
“ Gwenchana, hyung. Aku akan baik-baik saja. Lihat? Suaraku masih terdengar baik kan? Aku akan baik-baik saja, hyung. “ ujar Kyuhyun dengan nada santai, mencoba menenangkan Leeteuk.
“ Arra. Apa kau.. lipsync saja? Itu kan.. “
“ Aku bukan penyanyi kelas bawah seperti itu. Aku juga tak ingin merusak citraku sebagai artis yang tak pernah lipsync sepanjang karirku. Gelar artis tanpa lipsync itu membanggakan hyung~ “ ujarnya lagi sambil menepuk bahu Leeteuk. Leeteuk hanya pasrah melihat artis asuhannya yang keras kepala dan sedikit sombong itu.
“ Ini terakhir. 8 lagu. Itu cukup untuk konserku, dan semuanya.. akan baik-baik saja.. “ ujarnya lalu kembali ke atas panggung.
***
Sooyoung mencoba menyusup ke backstage tempat konser Kyuhyun digelar. Walau bukan seorang dokter spesialis THT, tapi ia mengetahui beberapa pengetahuan dasar tentang ke-3 organ tubuh tersebut.
“ Ahgassi. Nuguseoyo? Apakah kau punya ijin masuk ke area sini? “ langkah Sooyoung terhenti karena seorang namja berperawakan kekar mencegahnya untuk lebih masuk. Sooyoung mencoba berpikir cepat.
“ Joneun.. igo.. aku seorang dokter. Aku ingin memeriksa Kyuhyun-ssi. Apa ia baik-baik saja? “ tanya Sooyoung sambil menunjukkan kartu identitasnya. Namja kekar itu mencoba berbicara dengan alat komunikasi di telinganya. Sooyoung terlihat tidak sabaran. Ia mencoba berjinjit untuk mencuri lihat Kyuhyun yang mungkin berada di sekitarnya.
“ Jeosonghamnida. Sudah ada dokter pribadi yang menangani Kyuhyun. Lagipula ia sudah dilarikan ke rumah sakit 5 menit lalu. “ ujar namja kekar itu. Sooyoung mengangguk mengerti.
“ Arrata. Ghamsahamnida. “ ujar Sooyoung lalu berbalik meninggalkan tempat konser itu.
***
Leeteuk POV
“ Apa.. yang sebenarnya terjadi padanya. Dok? “ tanyaku setelah Kyuhyun baru saja diperiksa selesai menjalani operasi.
“ Pita suaranya.. putus. Ia.. sudah tidak bisa berbicara.. apalagi bernyanyi. “ ujar Dokter Lee dengan nada menyesal. Pening menyerang kepalaku. Pita suara? Putus?
“ La..lu.. bagaimana nasibnya? Ia seorang penyanyi. Ia masih harus melanjutkan konser, mengeluarkan album baru.. masih harus bernyanyi memuaskan fansnya.. “ tanyaku dengan nada gemetar.
“ Itu.. tak mungkin. Aku sudah memberitahunya dari 2 minggu lalu untuk segera menjalani operasi pengangkatan kista di pita suaranya. Tapi ia menolak. Dan.. bukankah di konser.. ia hanya akan menyanyi 5 lagu? Tapi.. ia malah melanggar anjuranku hingga bernyanyi 8 lagu. Walau ia sangat kuat karena sudah bisa menyanyikan hingga 7 lagu, tapi lagu ke-5 itu.. benar-benar titik terakhirnya untuk mencapai batasan. Dan ketika batasan itu sudah terlewati.. sangat jauh.. akan berlebihan dan menyebabkan penyebab. Penyebabnya kehilangan pita suaranya. Maaf kami sudah berusaha. “ ujar Dokter Lee menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.
“ Anak itu.. “ ujarku sambil tersenyum pahit. Ya.. aku harus mengingatnya. Ia seorang Cho Kyu-hyun– yang keras kepala dan tak suka di perintah.
“ Prangg! “ suara gelas kaca terjatuh bergema di ruangan ini. Aku menoleh dan mendapatinya
yang tengah penuh emosi kekecewaan. Aku tahu. Ia sudah tahu keadaannya.
Kyuhyun POV
 “ Nae sarangi jejariro oji motago.. Heullin nunmulmankeum meolli ganeyo~ “ Deg! Rasa sakit itu datang lagi. Tenggorokanku terasa terbakar dan membuat nafasku memberat karena menahan rasa sakit yang mulai menjalar hingga ke otakku. Ayolah, Cho Kyu-hyun.. ini menit-menit terakhir lagumu. Kau bisa bertahan 1menit lagi untuk benar-benar merasa kesakitan.
“ Geunyang jukgo sipeodo… “ aku masih merasakan aku menggerakkan bibirku. Tapi.. tangan dan kakiku mulai bergetar. Kemana suaraku?
Aku mengerjapkan mataku dan membiarkan cercahan ingatanku soal mimpi itu memudar. Itu bukan mimpi. Itu kenyataan. Itu adalah hal yang berlangsung saat lagu terakhir konserku.
Aku merasakan bau rumah sakit menyeruak di indera penciumanku. Bau yang kubenci. Lalu pandanganku mengarah pada Leeteuk-hyung yang sedang berbincang tak jauh dari jarak tempat tidurku dengan Dokter Donghae. Wajah Leeteuk-hyung terlihat.. kecewa? Aku mencoba duduk bersandar di susunan bantal kepalaku dan mendapati tubuhku kini sudah berganti pakaian khas seorang pasien dan terdapat sebuah gips pada leherku. Aku mencoba memanggil Leeteuk-hyung, menanyakan apa yang terjadi pada diriku.
“ …. “ tak ada suara. Tapi aku sangat yakin menggerakkan bibirku dan mencoba bersuara tadi. Aku menelan ludahku perlahan, mencoba membasahi tenggorokanku yang mulai terasa dingin.
“ … “ tangan kananku mendekati leherku perlahan. Mataku terasa berat. Tangan dan kakiku kembali bergetar seperti ingatanku saat lagu terakhir konser itu. Ani! Ini tidak boleh terjadi.
“ … “ aku menggerakkan bibirku mencoba bersuara, ani. Mungkin lebih mirip orang yang berteriak. Tubuhku makin bergetar hebat. Ketakutan yang tak pernah kukira datang padaku. Aku menoleh ke samping kananku dan mendapati sebuah gelas kaca berisi air di atas meja kecil itu.
Aku menggerakkan tangan kanan gemetarku ke arah gelas itu dan..
“ Prangg! “ gelas itu terjatuh, pecah berkeping-keping di lantai. Leeteuk-hyung dan Dokter Donghae menoleh ke arahku.
“ Kyu.. “ panggil Leeteuk-hyung dengan nada kaget. Tubuhku masih bergetar, digeluti ketakutan itu.
“ Kyu.. eotthe? Neon.. gwenchanayo? “ tanya Leeteuk-hyung mendekatiku dan memegang kedua bahuku, berharap aku tak mempunyai luka berat. Ani. Kehilangan suara bahkan lebih parah dari itu semua. Nadanya bergetar. Aku tahu, ia sudah tahu tentang keadaanku. Tapi, ia masih berpura-pura tak mengetahuinya. Aku menepis tangannya dan menoleh ke arah lain.
“ Kyuhyun-ssi. Sebaiknya kau beristirahat beberapa hari disini dulu. Kau.. baru selesai menjalani operasi pengangkatan kista pita suara.. “ Dokter Donghae mencoba menjelaskan keadaanku. Operasi?
Aku menoleh dan menatapnya. Ini yang aku benci. Operasi. Hal yang bisa membuat suaraku berubah atau jangkauan nada tinggiku berkurang. Tapi.. kini aku menyesal menunda operasi yang sudah dianjurkan 2 minggu lalu. 1 bulan sejak aku merasakan adanya keanehan di pita suaraku dan memeriksakannya di rumah sakit ini. Aku divonis mempunyai kista pita suara. Jenis penyakit yang menyebabkan kau tak bisa leluasa menggunakan suaramu apalagi jika kau seorang penyanyi. Aku merasa lebih bodoh menunda operasi 2 minggu lalu dan lebih memilih mempersiapkan konser tunggalku yang kesekian kali.
“ Kyu.. kau masih bisa sembuh. Dengarkanlah apa kata Dokter Lee. Kau pasti sembuh.. “ ujar Leeteuk sambil menepuk bahuku lembut. Aku hanya diam dan menunduk. Merutuki kesalahanku. Sungguh, ini kesalahan terbesarku selama aku hidup.
***
Sooyoung POV
Aku sedang berjalan di lorong rumah sakit, berkunjung sebentar ke beberapa kamar pasienku. Aku berhenti dan menoleh begitu mendengar suara barang jatuh yang memekakkan telinga datang dari sebuah kamar. Aku berjalan mendekati kamar tersebut. Aku mencoba membuka pintu kamar pasien tersebut, mengecek apa yang dilakukan pasien tersebut. Tapi..
“ Omo.. “ tangan kiriku menggantikan tangan kananku untuk menutupi mulutku, menutupi respon kekagetanku yang mendapati seorang namja yang terlalu kukenal menjadi pasien di kamar itu. Aku melihat Dokter Lee, dokter THT yang juga bekerja di rumah sakit ini dengan.. seorang namja yang ku ingat bernama Leeteuk, manajer Cho Kyu-hyun.
Kyuhyun-ssi.. kau betul-betul sakit? Kenapa kau tak berhenti bernyanyi dan pergi berobat demi kesehatanmu? Aku melihat Donghae kini keluar.
“ Ah, Sooyoung-ssi.. “ panggilnya agak kaget karena mendapatiku berdiri di depan kamar pasien Kyuhyun.
“ Donghae-ssi.. apa Cho Kyu-hyun.. pasienmu? “ tanyaku sembari mengikutinya berjalan menelusuri lorong rumah sakit.
“ Begitulah. Ah! Benar. Kudengar kau salah satu fangirlnya ya? “ tanya Donghae berhenti melangkah dan menoleh menatapku. Aku hanya tersenyum kaku.
“ Bagaimana.. keadaannya? Ia.. tak apa-apa kan? “ tanyaku to the point.
“ Entahlah. Aku pesimis ia bisa sembuh. “ ujar Donghae sambil mengambil kopi panas dari mesin otomatis.
“ Sembuh? Apa maksudmu? Ia sakit? “ tanyaku bertubi-tubi. Donghae menatapku.
“ Aku tak bisa membocorkan data pasien, Choi Soo-young. Kau pasti tahu peraturan seorang dokter, Nona Choi. “ ujar Donghae lalu berlalu meninggalkanku dengan penuh tanda tanya. Cho Kyu-hyun.. kau sakit apa?
Author POV
Sejak saat itu Kyuhyun berhenti bernyanyi dan menjalani perawatan di rumah sakit. Dan, Sooyoung.. ia selalu berusaha untuk berada di samping Kyuhyun. Sejak ia tak sengaja mendengar para suster yang bergosip tentang Kyuhyun, ia mencoba mencari kebenaran gosip itu sendiri. Dan.. mendapat jawabannya. Pita suara Kyuhyun memang putus di konser pada waktu itu.
Pagi ini Sooyoung berencana mengajak Kyuhyun keluar dan berjalan di sekitar rumah sakit. Kyuhyun selalu mengurung diri di kamar pasien dan melamun.
” Pagi.. ” ujar Sooyoung sambil memperlihatkan kepalanya di celah pintu yang ia buka. Kyuhyun menoleh dan wajahnya nampak datar.
” Kyuhyun-ssi.. apa kau tak bosan dikamar? Ayo kita jalan-jalan. Dokter Lee memperbolehkan kau untuk keluar denganku. ” ujar Sooyoung sambil menutup pintu. Kyuhyun meraih buku catatan kecil dan menuliskan sesuatu.
” Aku tak mau ” Sooyoung membaca tulisan Kyuhyun dari buku catatan kecil itu. Ya, alat komunikasi satu-satunya dengan Kyuhyun adalah buku catatan. Kyuhyun menolak untuk belajar bahasa isyarat. Sooyoung tersenyum tipis.
” Geurae.. memangnya kau ada acara apa sampai menolak untuk keluar? ” tanya Sooyoung belum menyerah.
” Aku tak bisa memberitahukanmu “
” Atau siapapun ” Kyuhyun memperlihatkan buku catatan itu. Sooyoung menghela nafas berat.
” Bagaimana kalau.. piano? Apa.. kau tak ingin bermain piano? Aku ingin sekali melihatmu bermain piano lagi. Aku.. masih seorang fangirl dari Cho Kyu-hyun. Selalu. Dan. Selamanya.. ” ujar Sooyoung dengan raut wajah serius. Ya, sejak Kyuhyun resmi berhenti bernyanyi, banyak fansnya yang bertanya tentang penyebab Kyuhyun berhenti bernyanyi. Dan.. karena dunia terus berputar. Keluarnya Kyuhyun dari dunia permusikan tentu menjadi hal yang seperti sudah biasa karena banyaknya penyanyi baru yang bisa menggantikan Kyuhyun kapanpun. Tapi.. bagi Sooyoung, Kyuhyun takkan bisa digantikan oleh siapapun. Yeoja itu.. sangat menyukai apapun dari Kyuhyun.
Bukan wajah tampannya, bukan suara emasnya..
Itukah yang disebut mencintai? Mungkin. Hanya.. sepertinya yeoja itu belum menyadarinya. Atau berusaha untuk tidak menyadarinya karena takut cintanya hanya akan bertepuk sebelah tangan.
” Baiklah ” setelah menimbang beberapa menit Kyuhyun akhirnya mengiyakan ajakan Sooyoung untuk bermain piano. Sooyoung tersenyum senang, ia lalu membantu Kyuhyun untuk berdiri dan mereka pun pergi ke ruang musik yang tersedia sebagai fasilitas rumah sakit.
“ Kau ingin memainkan lagu apa? “ tanya Sooyoung begitu Kyuhyun duduk di depan piano. Kyuhyun menyentuh tuts-tuts piano itu dengan tatapan menerawang. Lalu seperti mendapat ilham ia mulai membiarkan jarinya menekan tuts-tuts itu sehingga menghasilkan sebuah alunan instrumen yang merdu.
( When I Can’t Sing Instrument )
Sooyoung menatap kagum Kyuhyun. Walau ia tak lagi mendengar suara merdu seorang Cho Kyu-hyun, ia merasa tetap bahagia walau hanya melihat Kyuhyun.
Sooyoung POV
Aku fangirlnya..
Tapi, aku juga tak bisa berbohong kalau aku mempunyai perasaan bukan sekedar fangirl..
Ia kehilangan suaranya, jika aku fangirl lainnya mungkin aku pasti sudah berhenti untuk mengaguminya. Tapi.. aku tak bisa. Aku tak bisa membiarkannya berhenti bermusik begitu saja.
Aku mungkin bisa menjadi satu-satunya fangirl yang akan terus mendukungnya dimana pun.
Lamunanku buyar begitu mendapati sebuah telapak tangan melambai di hadapan wajahku. Aku menatapnya sambil tersenyum puas. Ia memainkan lagu When I Can’t Sing milik Se7en. Penyanyi solois namja lainnya yang lumayan lama berkarier di dunia musik.
“ Kau tetap keren seperti biasa, oppa~ “ ujarku sambil mengangkat kedua jempol tanganku. Ia hanya diam lalu terlihat menulis sesuatu di buku catatan kecilnya.
“ Mana bayaranku? Aku sudah memainkan sebuah lagu dan harusnya itu dibayar “ aku membaca apa yang baru saja ia tulis. Mataku membulat.
“ Ndae! Aih~ anggap saja kau sedang melaksanakan konser amal~ aku sedang tak punya uang.. “ jawabku sambil menunjukkan muka memelas. Ia menulis lagi.
“ Kau bisa bermain piano? “ tanyanya lewat catatan kecilnya.
“ Sedikit. Tapi tak sejago dirimu.. “ ujarku meringis malu. Ia tersenyum lalu menunjuk piano dengan dagunya seakan memerintahku untuk memainkan satu buah lagu untuknya. Aigo~ aku bahkan sudah lupa beberapa kunci. Eottohke?
Aku duduk di sampingnya dan meletakkan tanganku di atas tuts-tuts piano.
“ Dding~ “ aku menekan salah satu tutsnya. Aku menghela nafas berat lalu mulai memainkan lagu yang aku tahu.
( Complete Instrument )
Kyuhyun POV
Aku mendengarkan Sooyoung bermain piano, walau beberapa nada agak terdengar tidak sesuai aku menghargai usahanya yang ingin bermain sebaik mungkin. Ia memainkan lagu complete milik salah satu girlband terkenal. Ekspresinya.. entahlah.
Akhir-akhir ini aku sudah terbiasa melihatnya terus disampingku. Senyumannya, suara tawanya dan wajahnya yang jika merengut.. semua itu terasa candu bagiku karena aku suka melihatnya terus-terusan ceria seperti itu. Ia seperti matahariku.
Ia satu-satunya fans yang tetap berada di sampingku saat aku sudah tak produktif untuk berkarya lagi. Deg.. Deg.. Deg..
Aku merasakan jantungku agak kacau karena merasakan aroma jeruk segar membaui hidungku. Itu adalah aroma khas seorang Choi Soo-young, aroma yang manis dan menyegarkan indera penciumanku. Aku menyenderkan kepalaku ke bahunya sambil memejamkan mataku. Menikmati momen yang ada. Bisa kurasakan ia menahan nafasnya dan nada-nada yang ia mainkan terdengar semakin kacau. Haha, rasanya menyenangkan melihatnya kalut seperti ini..
Tapi.. aku mendengar suara detak jantung lainnya yang lebih kacau dari detak jantungku. Itu.. detak jantungnya.
***
Author POV
Keadaan Kyuhyun semakin membaik, sekarang ia lebih sering tersenyum dan kadang tertawa. Pihak Rumah Sakit pun sudah mengeluarkan surat ijin untuk kembali ke rumah. Hari ini adalah hari keluarnya Kyuhyun dari Rumah Sakit.
Kyuhyun POV
Kemana gadis itu? Hari ini adalah hari aku keluar dari rumah sakit. Rasanya entah kenapa agak berat meninggalkan Rumah Sakit ini. Aku hanya takut kalau aku keluar dari Rumah Sakit, Kyuhyun yang dulu –yang pesimis– akan kembali. Aku melirik jam tanganku lagi. Leeteuk-hyung berdiri di sampingku sambil sesekali mengecek barang-barangku, memastikan tak ada barang yang ketinggalan.
“ Kaja! Kyuhyunnie~ semuanya sudah lengkap. Ayo.. kita pulang~ “ ujar Leeteuk-hyung setelah memastikan barang-barangku. Aku menatapnya lalu menulis di buku catatan kecilku.
“ Kau pergi saja dulu, hyung. Aku ingin bertemu seseorang.. “ tulisku. Ia tersenyum menatapku.
“ Aigo~ kau sudah punya pacar ya? Pantas saja kau tak ingin meninggalkan rumah sakit. “ candanya sambil tertawa kecil. Aku menatapnya tajam, memberi death glare andalanku. Ia langsung diam dan meringis takut.
“ Baiklah. Aku tunggu di luar. Jangan lama-lama, eoh? “ ujarnya sambil menepuk bahu kiriku dan keluar dari kamarku. Tak lama Leeteuk-hyung keluar dari kamarku aku pun bergegas keluar untuk mencarinya. Aku mengetuk pintu ruangannya. Tapi.. kosong. Dan anehnya beberapa barang pribadinya sudah tak ada. Aku hendak keluar tapi langkahku terhenti ketika mendapati seuntas kalung berbandul jangkar di meja kerjanya. Sedangkan dibawah kalung tersebut terdapat sepucuk surat dengan amplop berwarna pink. Firasatku menjadi tak enak melihat kedua benda yang nampak mencolok di tengah ruangan yang kosong ini.
Aku mendekati meja itu dan duduk di kursi kerjanya. Untuk Kyuhyun, my forever star.
Aku membaca sampul amplop itu, surat ini ia tujukan untukku. Aku pun segera membuka amplop tersebut dan membaca surat yang ia tulis untukku.
Annyeong~! Cho Kyu-hyun oppa yang selalu ku kagumi!!
Ah, rasanya agak berat memberitahukanmu tentang hal ini.. maka dari itu aku memutuskan untuk menulis surat. Aku bahkan sempat ragu, apakah aku harus menulis surat atau tidak.. karena aku takut kau hanya akan merasa terganggu dengan surat ini.
Eum.. Kyu, pagi ini aku dipindah tugaskan ke Jepang. Menggantikan sepupuku, semacam pertukaran dokter begitu. Aku tak tahu untuk berapa lama.. tapi, aku pasti akan merindukanmu.
Aku memang membawa semua koleksi kasetmu yang kupunya.. tapi.. kurasa itu tidak akan berguna dibanding aku bisa melihatmu setiap hari saat aku menjadi dokter disini..
Cho Kyu-hyun.. bolehkah aku mengaku sesuatu? Mungkin ini konyol.. tapi aku menyukaimu..
Aniyo! Aku tergila-gila padamu.. dulu mungkin sebagai seorang fans.. tapi sekarang.. aku menyukaimu sebagai seorang wanita.. kurasa.
Karena aku ingin menjadi satu-satunya wanita yang akan tetap bertahan di sampingmu walau kau sudah tak bernyanyi..
Aku ingin menjadi satu-satunya wanita yang akan meriakkan namamu walau kau sudah tak ada di atas panggung..
Ah! Rasanya aku sangat berlebihan.. aku tak berharap banyak.. aku bahkan lebih memilih kau tak masuk ke ruanganku dan menemukan surat dan kalung ini. Ah! Ne! Kalung.. kalung ini untukmu.. kenang-kenangan dariku mungkin? Walau tak seberapa..
Hmm, Kyuhyun~a.. walau aku tak ada.. bisakah kau kembali ke dunia hiburan? Sebagai seorang produser musik mungkin? Kau hanya tak bisa bersuara, tapi passion bermusikmu masih ada bukan? Jangan berhenti bermusik.. demi aku. Aku mewakili semua fansmu. Ah, nae! Jika kau mengecek laci mejaku juga.. kau akan menemukan sebuah album foto yang diam-diam kukerjakan saat ada waktu senggang. Hanya ini yang bisa kutulis..
Rasanya aku semakin malu jika terus-terusan menulis. Terimakasih untuk hari-hari yang indah, Cho Kyu-hyun.
From Your Forever Fans.
Choi Soo-young
Aku segera membuka laci mejanya dan menemukan sebuah album foto. Aku membukanya dan mendapati foto sekelompok yeoja yang membawa banner bertuliskan namaku. Aku tahu.. mereka adalah fansku. Aku terus membuka lembaran album foto tersebut. Setiap foto berisi sekelompok fansku yang berbeda-beda. Bahkan ada beberapa orang asing di dalam album itu.
Aku mendapati air mataku jatuh menetes dari pelupuk mataku. Aku.. merasa terharu dan.. bahagia dengan semua yang yeoja ini lakukan untukku. Ia memang matahariku, sumber kehangatan dan keceriaanku..
3 Tahun kemudian..
Author POV
Seorang yeoja duduk di salah satu kursi tunggu di area bandar udara. Sesekali ia menyesap lattenya sambil mengecek ponselnya. Tapi kegiatannya terusik begitu melihat sebuah tayangan televisi nasional yang sedang mewawancarai seorang namja yang sangat ia kenal.
“ Kita sambut Cho Kyu-hyun~ “
“ … “
“ Ah! Kyuhyun-ssi.. kau tambah tampan saja~ “
“ Gomapseumnida “ sang laki-laki membungkuk dan menggerakkan jari-jari tangannya, berbicara melalui bahasa isyarat. Yeoja tersebut terkekeh melihat apa yang ia tonton.
“ Kyuhyun-ssi ini adalah salah satu musisi yang patut diacungi jempol. Walau sudah tak bernyanyi lagi, beliau tetap melanjutkan karir bermusiknya lewat menciptakan lagu untuk penyanyi lain dan mearansemen lagu… “ tak menunggu tayangan tersebut selesai. Sooyoung sudah beranjak berdiri lalu segera mencari taksi untuk membawanya pulang. Tapi saat ia sedang menunggu taksi, sebuah mobil berwarna biru tua berhenti tepat di depannya. Lalu, pintu mobil pun terbuka. Muncul seorang namja yang tadi ada dalam tayangan televisi tersebut. Sooyoung membulatkan matanya.
“ Annyeong~ oraemaniyo~ “ ujarnya dengan bahasa isyarat. Sooyoung tersenyum terharu.
“ Bagaimana kau tahu.. aku– “ omongannya terputus saat Kyuhyun menariknya ke pelukannya.
“ Bogoshipoyo~ “ tanpa suara tanpa bahasa isyarat, Sooyoung merasakan apa yang hendak disampaikan Kyuhyun. Sooyoung mengangguk pelan dan membalas pelukan Kyuhyun.
***
“ Karena ada ia yang menerimaku apa adanya.. selalu bertahan disisiku tak kenal musim dan waktu. Aku bisa tetap berada disini.. she’s my sunshine, Choi Soo-young.. “ – Cho Kyu-hyun
END

46 thoughts on “Can You Hear Me?

  1. wah, first kah????
    eh… aku pernah deh baca ini atau cuma judulnya aja yg sama #lupa (itu waktu aq masih jadi sider, tapi sekarg udah tobat,,, solnya dapat karma hahahahahahha

    kyuyoung always, tidak ada rintangan ataupun semacamnya yg bisa memisahkan mereka #YaelahLebay

    hahahahaha… daebak chingu, gomawo 🙂

  2. Daebak banget ceritanya,
    soo eonnie tetap setia sama kyuppa walopun kyuppa punya kekurangan, jadi terharu bacanya
    Nice story, d tunggu ff kyuyoung lainnya 🙂

  3. wuah..
    So sweet 🙂
    keren bget!
    Wlaupun kyu ga bsa nyanyi lg,tpi syoo tetp jdie fansnya kyu dalam bnyak arti 😀

    chingu,
    buat after storynya donk?
    Heheh

  4. Setelah kemarin heboh kyuyoung moment, dan sekarang baca ff ini jadi berimajinasi besok kyuyoung ngadain konferensi pers ,wkwkw.. #plak :3
    keren chingu ff nya 🙂 cintanya kyuyoung sweet sekali.. :’D

    • Wahahaha (^^;) Tapi kan.. Sooyoung disini dokter… Apa hubungannya sama konferensi pers? .-. Jalan cerita disini kan juga gada hubungan sama mereka yang biasa, chingu .-. *bingung*

      • Maksud.ny dikehidupan nyata chingu =,= abis gemes banget liat moment terbaru mereka :333

  5. keren chingu ff x.,.,
    jadi terharu aku baca x,,
    untung banget ya kyuhyun oppa punya fans kaya soo unnie yg bisa nyemangatin dan berada d sisi kyu oppa terus./
    kyuyoung jjang.,,.

  6. Annyeong ^^
    nice fanfic, thor. Nice banget 😀
    Aq mrinding loh bca.y entah mgkn krn ngebyangin Kyuhyun oppa kya gtu *naudzibillah.amit2* atw mgkn aq dpt bgt feel.y .. kkkk..
    yeah i know oppa, She’s ur sunshine, Choi Sooyoung is Cho Kyuhyun’s sunshine.. Ahahaha.
    KYUYOUNG JJANG!!

  7. Cinta Sejati, tak akan terpisahkan.. 😀

    huwaa Kyuppa, syang bnget tuh suara kloq gak ada /plak!

    DAEBAK! Chungu! suka bnget deh ama ff’y 😀

  8. AIGOOO~ terharu banget T.T
    HAPPY ENDING .
    Kyu suaranya ilang tapi soo eonni tetep disisinya aigoooo~~~ DAEBAK ~!

  9. Uwaaaaaah keren cerita nya meskipun suara kyuppa dah ilang tp tetap semangat menjalani hari2 nya karna ada soonnie yg kan slalu ada di sisi nya selama nya. DAEBAK…!!!

Leave a reply to chocoayumu Cancel reply